Claude AI adalah chatbot berbasis AI (artificial intelligence) yang mampu memahami dan merespons percakapan secara alami. Teknologi ini menggunakan model bahasa canggih untuk memproses dan menghasilkan teks yang relevan sekaligus kontekstual.

Dalam digital marketing, Claude AI dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan customer experience dengan memberikan respons secara cepat sekaligus akurat, mengautomasi tugas-tugas rutin, serta memberikan rekomendasi yang dipersonalisasi berdasarkan data user.

Selain itu, Claude AI juga dilengkapi dengan fitur keamanan kuat untuk memastikan privasi dan keamanan data user tetap terjaga

Dilansir dari Builtin.com, Claude AI memiliki berbagai fungsi yang mendukung berbagai aktivitas digital:

• Menjawab pertanyaan: Claude AI bisa memberikan jawaban cepat dan relevan untuk berbagai pertanyaan yang diajukan user.
• Memeriksa dan mengoreksi dokumen: Claude AI mampu memeriksa kesalahan dalam surat lamaran atau resume serta memberikan saran perbaikan.
• Menulis konten kreatif: AI ini bisa membantu menulis lirik lagu, esai, dan cerita pendek, memberikan ide dan struktur yang koheren.
• Mendeskripsikan objek dalam gambar: AI ini memberikan deskripsi detail tentang objek yang ada dalam gambar.
• Merangkum dokumen: Claude AI mampu menerima dan merangkum konten dari dokumen seperti PDF dan foto, memberikan ringkasan yang mudah dipahami.

Dilansir dari Techopedia, inilah beberapa perbedaan Claude AI dibandingkan dengan ChatGPT:

• Arsitektur: Claude dibangun pada arsitektur AI eksklusif Anthropic dengan penekanan pada keamanan dan etika. Sedangkan ChatGPT menggunakan arsitektur GPT dari OpenAI yang terkenal dengan kemampuan bahasanya.
• Keamanan dan etika: Claude dirancang untuk mencegah output berbahaya atau bias dengan transparansi dan akuntabilitas tinggi. ChatGPT, meskipun canggih, dapat menghasilkan output yang bias atau menyesatkan karena pola dalam data pelatihannya.
• Penanganan konteks: Claude memiliki kemampuan konteks lebih luas, memungkinkan pemahaman yang koheren sepanjang percakapan yang panjang. ChatGPT memiliki keterbatasan dalam penanganan konteks, yang bisa menyebabkan kehilangan konteks dalam percakapan panjang.